"Sebab bukan dari timur atau dari barat dan bukan dari padang gurun datangnya peninggian itu, tetapi Allah adalah Hakim: direndahkan-Nya yang satu dan ditinggikan-Nya yang lain,” Mazmur 75:6-7
Bacaan Alkitab Setahun: [kitab]Mazmu103[/kitab]; [kitab]Lukas15[/kitab]; [kitab]Yosua17-18[/kitab]
Firman Tuhan tersebut mengajarkan kepada kita bahwa peninggian atau promosi bagi seseorang bukan dari timur, barat, laut, gunung dan juga bukan dari tempat lain datangnya, tetapi dari Tuhan. Banyak orang menempuh segala cara untuk membuat dirinya berbeda, menonjol, dikenal, dihargai dan dihormati oleh orang lain. Inilah yang disebut dengan ambisi.
Kata ambisi diserap dari bahasa inggris ‘ambition’ dan berasal dari bahasa latin ‘ambitio’ yang berarti hasrat besar seseorang terhadap kekuasaan, kehormatan, kemasyuran atau apa saja yang memberikan keunggulan dan keistimewaan – keinginan seseorang untuk membedakan diri dari orang lain. Ambisi bisa juga bisa diartikan usaha seseorang untuk memajukan diri.
Korah mengangkat dirinya sendiri sebagai pemimpin dan mengajak orang-orang untuk memberontak melawan Musa, pemimpin yang dipilih oleh Tuhan. Akhirnya perbuatan Korah ini menjadi bumerang bagi dirinya sendiri dan juga semua orang yang mengikuti dia. Suatu ketika ibu Yakobus dan Yohanes datang kepada yesus dan meminta agar kedua anaknya beroleh kedudukan tinggi dalam Kerajaan Allah. Bagaimana respon Yesus? “Barangsiapa ingin mejadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu,” (Matius 20:26-27)
Sebagai orang percaya terlebih-lebih yang sudah melayani Tuhan, kita tidak diperkenankan mencari kedudukan dan hormat bagi diri sendiri seperti yang dilakukan oleh orang-orang dunia. Kita harus percaya sepenuhnya kepada Tuhan karena Dialah yang berkuasa untuk meninggikan atau merendahkan seseorang.